Selasa, 07 Mei 2013

Berulang kali sudah kasus terkait dengan dunia cyber terjadi, seperti pemberitaan beberapa waktu yang lalu mengenai anak yang hilang bersama dengan teman, pacar dan orang yang baru dikenalnya melalui jejaring social seperti Facebook. Banyak kasus di Indonesia mulai bulan Februari 2010 kemarin, diantaranya remaja putri 14 tahun bernama Marietta Nova Triani hilang ketika bersama orang tua nya mengunjungi pesta perkawinan di tangerang, begitu juga yang dialami mahasiswi fak. Kedokteran di salah satu PTN Semarang bernama Syilvi yang tiba-tiba menghilang bersama teman yang baru ia kenal di facebook, dan masih banyak kasus lagi terkait dunia cyber khususnya jejaring social. Adapun tips yang harus dilakukan jika anak atau saudara kita telah menjadi korban kejahatan dunia maya. Barrie Ooi, Koordinator program Windows Live Microsoft bagia Asia Selatan memberikan tips pencegahan sebelum dampaknya menjadi jauh lebih buruk, yaitu:

1. Pencegahan
Mulailah mengurangi interaksi mereka dengan pelaku kejahatan dunia maya. Caranya, menolak untuk memberikan respon kepada pelaku kejahatan, terutama memberikan data-data pribadi yang sifatnya rahasia pada pelaku phising.

2. Komunikatif
Melakukan Komunikasi untuk mendiskusikan pengaruh kejahatan dunia maya dengan anak-anak, termasuk masalah apapun dengan keterlibatan mereka. Dan, dorong mereka untuk melaporkan kejahatan kepada orang tua atau orang dewasa yang mereka percaya.

3. Mencoba Family Safety Software
Mengendalikan dan mengontrol apa yang mereka lihat, lakukan, dan dengan siapa mereka berinteraksi secara online melalui piranti lunak yang tersedia. Windows Live Family Safety adalah perangkat lunak gratis untuk membantu para orangtua.

4. Monitoring aktivitas anak
Mencari tahu secara rinci apa yang dibicarakan anak-anak apabila mereka meminta bantuan kepada Anda. Selidiki apa yang mereka lakukan secara online dan situs apa yang mereka kunjungi, sebelum masalah timbul.

5. Kumpulkan informasi tentang kebijakan
Pelajari kebijakan anti-kejahatan di sekolah tempat Anak sekolah dan melalui penyedia layanan internet di rumah, tentukan apakah kebijakan-kebijakan tersebut berlaku.

6. Umumkan
Mengetahui siapa yang dihubungi jika sewaktu-waktu anak Anda menjadi korban kejahatan dunia maya. Misalnya, di sekolah, situs di mana kejahatan tersebut terjadi, dan kantor polisi setempat jika diperlukan.

Sudah saatnya orang tua dituntut aktif dalam merespon kondisi anak, sehingga orang tua juga harus memiliki kemampuan anak, khususnya hal-hal yang dapat menjerumuskan dia ke kondisi negatif seperti kasus-kasus yang terjadi. Teknologi informatika seperti Internet jangan jadi hal yang tabu bagi orang tua, khususnya orang tua yang ada di Indonesia, karena pada umumnya masyarakat kita dalam merespon kemajuan teknologi yang pada masa mereka (orang tua) tidak ada dianggap hal biasa. Padahal itulah yang dapat membuat mereka berubah menjadi lebih maju dan bisa juga akan menghancurkan kehidupan mereka, sebagaimana kasus-kasus tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar